gunung sumbing
Nama Kawah : Kawah besar Gunung Sumbing
Type : Strato Letak : Kabupaten Wonosobo - Jawa Tengah
Tinggi : 3371 mdpl Posisi Geografi : -
|
Pandangan Umum |
Di daerah Wonosobo yang terkenal akan sayurannya kita dapat melihat dengan jelas betapa megahnya dua gunung yang seakan membelah kota ini menjadi dua bagian. Di sebelah selatan kota ini tepatnya Gunung Sumbing berada. Gunung yang berketinggian 3371 M ini selain menjadi bagian penting kota Wonosobo juga menjadi bagian penting dari tujuan para pendaki karena tingginya lebih dari 3000 M dan merupakan puncak kedua tertinggi di Jawa Tengah. Perjalanan pendakian gunung ini dapat ditempuh dengan tiga jalur yaitu : 1. Jalur Dusun Garung (punggung utara) 2. Jalur Cepit Parakan (punggung timur) 3. Jalur Kalikajar (punggung barat) Dari ketiga jalur pendakian, jalur melalui Dusun Garung adalah jalur yang paling banyak diminati oleh para pendaki karena jalur ini telah banyak petunjuk dan keamanan medannya lebih terjamin dan juga waktu tempuh perjalanan dengan menggunakan jalur ini merupakan yang tercepat dibanding dengan dua jalur lainnya. Dari Dusun Garung pendaki dapat memulai pendakian dengan alternatif dua jalur pendakian yaitu jalur lama dan jalur baru. Tidak ada perbedaan yang khusus mengenai kedua jalur ini hanya arah dan sudut pendakiannya saja yang sedikit berbeda. Jika menggunakan jalur lama maka akan terasa sangat berat karena di sekitar (seduplak roto ) atau kilometer kelima pendakian pendaki akan menemukan medan pendakian yang berkemiringan sekitar 70 derajat, sehingga pada saat turun hujan akan sangat berbahaya untuk didaki. Berbeda dengan jalur baru yang terletak di sebelah barat jalur lama, medan pendakian tidak seberat jalur lama hanya ketika menggunakan jalur ini pendaki akan banyak melewati daerah perbukitan kecil sehingga akan terasa lebih lama. Relief dari gunung ini mempunyai banyak lembah-lembah di kanan dan kiri itu menyebabkan pendaki harus ekstra hati-hati sewaktu melakukan pendakian karena tidak menutup kemungkinan terjadi kecelakaan dalam proses pendakian, terutama bila pendakian dilakukan pada malam hari atau bila cuaca di sekitar gunung sedang terjadi kabut tebal. Berikut ini adalah pos-pos pendakian gunung sumbing. Jalur Lama 1. Base camp (Posko pengawasan) (Km I) � 1455 M 2. Ladang pertanian (tembakau) (Km II) 3. Malim (Km III) 4. Genus (Km IV) 2240 M 5. Seduplak Roto (Km V) 6. Pestan 2437 M 7. Pasar Watu (Watu Kotak) 2763 M 8. Tanah Putih (KM VI) 9. Puncak Buntu 3371 M 10. Puncak Kawah (KM VII) Jalur Baru 1. Base Camp (Km I) 2. Ladang pertanian (Km II) 3. Kedung (Bosweisen) (Km III) 4. Gatakan (Km IV) 2240 M (Pos 2) 5. Krendegan Setelah krendegan ini maka jalur kembali menjadi satu (bergabung dengan jalur lama) di daerah pestan 2437 M. Vegetasi di Gunung Sumbing ini penulis kira sudah banyak berubah dari fungsinya karena dari wawancara yang penulis lakukan dengan pihak pengelola hampir 80 persen fisik gunung telah menjadi ladang pertanian dan hutan pinus yang dahulu menjadi mayoritas vegetasi di gunung ini telah punah karena kebakaran yang terjadi sekitar tahun 90-an. Mata air yang ada di gunung ini hanya terdapat di ketinggian 2200 M, yaitu di sekitar daerah Genus (jalur lama) atau di Kedung (jalur baru) dan bentuknya telah permanen karena mata air ini juga dipakai untuk keperluan ladang pertanian. Jalur menuju ke puncak setelah ladang pertanian adalah jalur bebatuan. Jalur bebatuan ini dikenal rawan longsor jadi pendaki disarankan berhati-hati melewati jalur ini. Setelah melewati jalur bebatuan ini maka pendaki akan dapat mencapai puncak buntu (3371 M). dari puncak ini pendaki harus mengelilingi jalan setapak untuk dapat turun menuju Kawah Besar Gunung Sumbing. Dari puncak buntu pada pagi hari pendaki dapat melihat megahnya Gunung Sundoro yang terdapat tepat di depan mata dan keindahan Gunung Slamet (3428 M) 110 Km sebelah barat Gunung Sumbing. Waktu perjalanan yang dibutuhkan pendaki untuk dapat mencapai puncak adalah antara 8 sampai 15 jam perjalanan tergantung cuaca dan fisik pendaki. Itupun dengan menggunakan jalur Garung yang termasuk paling cepat diantara jalur lainnya. Apabila pendaki akan mencoba jalur cepit parakan atau jalur kalikajar maka perjalanan menuju puncak bisa memakan waktu satu asmapi dua hari perjalanan karena jalurnya landai dan rambu menuju puncak tidak sebanyak jalur garung. |
0 komentar:
Posting Komentar